Troy adalah
sebuah film animasi Oskar yang ditayangkan pertama kali pada tahun 2004 (Warner
Bros).Troy terinspirasi oleh The Iliad, karya epik dikaitkan dengan Homer penyair
kuno, dianggap sebagai master asli sastra dunia Barat.film ini bergenre Romance,Action dan
perang.
Dikisahkan perang
antara Troya dengan Yunani,film ini mengisahkan tentang jatuhnya kerajaan Troya,sebuah
Kerajaan yang paling kokoh sehingga tidak mudah dijatuhkan oleh
kerajaan-kerajaan yang ada di Yunani karena kerajaan Troya memiliki benteng
yang sangat tangguh dan kokoh.
Namun karena
sebuah taktik “Trojan Horse” akhirnya kerajaan Troya pun tumbang hanya dalam
satu malam.
Perang troya
dipicu oleh larinya Helen (Istri Menelaus) ke kerajaan Troya.Helen terlibat
cinta dengan Pangeran Paris (Putra Raja Priam).
Pada awalnya
kerajaan Troya dan Sparta membuat perjanjian perdamaian.
kedua putra dari
kerajaan Troya yaitu Pangeran Hector (Eric Bana) dan Pangeran Paris (Orlando
Bloom) dikirim oleh Raja Priam (Pater O’toole) untuk menemui Raja Sparta yaitu
Menelaus (Brendan Gleeson) untuk mengemban misi dalam perjanjian tersebut.
Namun
dipertemuan tersebuat Pangeran Paris Melihat Istri dari Raja Menelaus yaitu
Helen (Diane Kruger) ia langsung jatuh hati dan sebaliknya Helen pun menerima
cinta dari pangeran Paris,Bak gayung yang bersambut pikiranpun ikut hanyut
terbawa arus cinta yang sedang membara.
Tanpa berfikir
panjang Pangeran Paris menyusupkan Putri Helen ke perahu yang membawanya pulang
menuju Troya. Hector sangat murka mengetahui jika adiknya membawa kabur Istri
dari Raja Spartan tersebut,Parispun menyadari jika perbuatanya akan mengancam
rakyat di Kerajaanya.
Namun nasi
telah menjadi bubur,Hector dan Parispun melanjutkan untuk kembali pulang dan
tetap membawa Helen.
Mengetahui bahwa
permaisurinya telah kabur bersama Paris,Raja Menelauspun murka,Ia lalu pergi
dan minta pertolongan kepada kakaknya Agamemnon (Brian Cox) seorang Raja Micenae
yang telah mampu menklukan banyak negri dan selalu memaksakan prajuritnya untuk
berjuang demi dirinya sendiri.ia terkenal sebagai Seorang Raja yang tamak.
Keinginan Menelaus
untuk memerangi Troya tersambut hangat oleh Agamemnon,sesungguhnya Ia tak
perduli tentang apa yang menjadi masalah Menelaus dia hanya perduli keinginanya
yang lama terpendam yaitu merebut Troya yang tak pernah tumbang oleh kerajaan
manapun.
Kepulangan Pengeran
Hector,Paris dan Helen pun disambut meriah oleh Penduduk Troya dan Raja Priam.Hector
berniat untuk mengembalikan Helen kepada Raja Sparta namun Paris
melarangnya,Paris mengancam jika Helen dikembalikan maka Ia akan ikut
bersamanya.Raja Priam pun dilema akan hal tersebut,Ia tahu jika Paris pergi ke
Sparta bersama Helen sama saja Paris mendatangi kematianya.Kemudian Raja Priam
pun mengizinkan Helen tinggal di Troya,demi kebahagian Putra bungsunya itu.
Kemudian di
Negara Sparta Agamemmnon mengutus Odysseus (Sean Bean), Raja Ithaca,
satu-satunya raja Yunani yang di hormati Achilles (dijuluki sebagai singa
Yunani yang handal dalam peperangan) Achilles menyetujui tawaran kejayaan dan
kemasyuran namanya yang kelak tertoreh pada sejarah perang runtuhnya Kerajaan
Troya.
Sang ibunda
(Thetis) meramalkan kehancuran dan kebahagiaan Achilles,Namun sang kesatria
tetap berdiri pada keyakinan hatinya,Ia akan ikut berperang bersama dengan
sepupunya Patroclus.
Raja
Menelaus dan Raja Agamemnon membawa 50.000 pasukan dari Yunani untuk menyerang
Troya. Dengan menggunakan 1.000 kapal, mereka menyebrang menuju Troya, dengan
dipimpin kapal paling depan oleh Achilles (Brad Pitt), yang merupakan prajurit
terkuat yang sangat tangguh. Achilles sangat terburu-buru ingin menyerang
Troya, hingga membuat kapalnya sampai didaratan Troya terlebih dahulu
dibandingkan kapal-kapal lainnya. Dan pasukan Achilles langsung menyerang Kuil
Apollo.
Achellis berperang bukan untuk Yunani, tetapi untuk dirinya sendiri. Ia ikut
berperang karena ingin namanya dicatat dalam sejarah sebagai ksatria yang
paling ditakuti seantero Yunani. Ia selalu didampingi oleh sepupu kesayangannya
yang masih sangat muda, yang bersemangat sekali untuk berperang.
Perang kecil pun terjadi di kuil. Ketika Hector berhadapan dengan Achilles,
Hector telah dikepung pasukan Yunani, namun Achilles tidak membunuh Hector, dan
membiarkan Hector pergi. Menurut Achilles, masih terlalu dini untuk membunuh
sang pemimpin Troya.
Achilles menemukan Briseis (Rose Byrne), sepupu Hector, didalam kuil dan
membawanya ke perkemahan Prajurit Yunani. Ia menyekap Briseis didalam tendanya.
Dan ternyata Achilles jatuh cinta kepada Briseis. Dan ia tidak peduli lagi
dengan peperangan antara Troya dan Yunani. Ia hanya menyuruh pasukannya segera
berkemas-kemas untuk pulang ke Yunani.
Paris
berencana untuk berduel dengan Menelaus. Ia berjanji akan menghadapi Menelaus
sampai mati-matian untuk mempertahankan Helen. Dibuat perjanjian, apabila Paris
kalah, Menelaus bisa membawa kembali Helen, dan meninggalkan Troya. Menelaus
dan Agamemnon bersedia menerima perjanjian tersebut, walaupun dalam hati mereka
jika Paris matipun, tidak akan menghentikan mereka menghabisi Troya.
Duel antara Paris dan Menelaus tersebut membuat Paris kewalahan. Ia hampir saja
kalah dan terbunuh oleh Menelaus. Ketika terancam kematian, Paris sangat
ketakutan dan ia merangkak kabur kearah Hector. Menelaus meminta Hector
menyingkir dan ingin membunuh Paris sesuai dengan perjanjian. Namun, Paris
adalah adik kandung Hector, ia tak akan membiarkan musuh membunuh adiknya
didepan hadapannya. Hector langsung menancapkan pedangnya ke tubuh Menelaus.
Menelaus mati seketika. Perangpun kembali di mulai. Agamemnon mengkomando
pasukan untuk menyerang Troya. Hector membawa Paris kembali ke dalam benteng.
Pasukan Troya yang dipimpin oleh Hector menyerang camp pasukan Yunani. Achilles
tidak ikut berperang karena sedang tidur dengan Briseis. Namun, sepupu Achilles
mencuri pakaian perang Achilles dan menyamar menjadi Achilles, dan memimpin
pasukannya berperang melawan pasukan Troya. Ketika berhadapan langsung dengan
Hector, ia mengira prajurit itu adalah Achilles dan berhasil menjatuhkannya.
Namun, ternyata sepupu Achilleslah yang tewas ditangan Hector. Merasa salah
membunuh orang, ia sadar bahwa Achilles akan datang memburu dia. Dengan berjiwa
besar, ia pun memberitahu istrinya untuk menyelamatkan diri dan melindungi
putra satu-satunya jika sesuatu yang buruk terjadi pada dirinya. Hector pun
memberitahu ayahnya bahwa ia akan berduel dengan Achilles karena ia harus
membayar perbuatannya.
“Hectoooor …. !” raungan Achilles menggema di
benteng kokoh kota Troya, memantul berkumandang ke segenap sudut kota.
Achilles, si pemilik suara halilintar itu, berdiri tegak di depan pintu gerbang
raksasa benteng. Tubuhnya yang kekar tertutup baju zirah dan kepalanya
terlindung dibalik topi besi. Di tengah keluasan hamparan pasir kosong di luar
benteng kota Troy, sosoknya tegak bagai batu karang.
Hector, putra sulung Raja Troy, Priam, juga
sudah siap dalam baju perangnya yang terbuat dari besi. Ia tahu, Achilles akan
datang untuk membunuhnya. Pada perang melawan tentara Yunani yang menyerang
Troya, Hector membunuh sepupu Achilles, dan siapa pun tahu bahwa Achilles akan
menuntut balas atas kematian sepupu yang sangat dicintainya itu. Semua orang
tahu Hector akan mati di tangan Achilles, sebab tidak ada seorangpun yang mampu
melawan Achilles, sang singa Yunani. Sebenarnya Hector bisa saja tetap
bersembunyi di dalam benteng kota Troy yang sangat kuat, Achilles tidak akan
bisa masuk, tetapi sebagai seorang putra raja yang berjiwa kesatria, Hector
pantang bersembunyi dari musuh yang datang menantangnya.
Hector berlutut dan mencium tangan ayahnya.
Raja Priam memeluk putra tercintanya itu, mencium keningnya dengan perasaan
kelu. Hatinya pedih melepas putranya menantang maut, tetapi ia bangga memiliki
putra yang berjiwa kesatria dan gagah berani menjemput kematian demi membela
harga diri bangsanya.
“Tidak ada seorang ayah pun pernah memiliki
akan lelaki sebaik engkau” kata Raja Priam dengan mata berkaca-kaca.
Setelah mencium isteri dan anak lelakinya
serta memeluk Paris, adiknya, Hector melangkah ke pintu gerbang. Sepuluh orang
perajurit mengangkat palang pintu gerbang, dan membuka pintu gerbang raksasa
yang maha berat itu. Hector melangkah perlahan, mantap dan penuh keyakinan,
menyongsong Sang Penantang. Achilles. Setelah melalui pertempuran seru, terbukti bahwa Hector memang bukan
lawan yang seimbang bagi Achilles. Hector tersungkur ke pasir setelah tubuhnya
ditembus pedang Achilles. Raja Priam yang menyaksikan pertarungan itu dari atas
benteng limbung melihat putranya tewas. Dendam Achilles rupanya belum lunas
hanya dengan membunuh Hector. Ia mengikat kedua kaki Hector, mencencangnya ke
bagian belakang kereta kudanya, dan menyeret mayat Hector ke basis pasukan
Yunani yang berkemah di pantai Aegea. Betapa tersayat hati Raja Priam melihat
putra kesayangannya diseret seperti binatang buruan, tanpa ia bisa berbuat
apa-apa.
Malam hari, Achilles berada sendirian di
tendanya. Mendadak seseorang yang menutupi seluruh tubuhnya dengan kain lebar
menyeruak masuk. Orang itu, yang ternyata adalah Raja Priam, menyelusup
sendirian ke tenda Achilles tanpa mengenakan sepotongpun atribut kerajaan. Ia
langsung berlutut dan mencium kedua tangan Achilles. Achilles sangat terkejut
ketika Raja Priam memperkenalkan dirinya.
“Kau sangat pemberani. Sadarkah kau, bahwa
detik ini juga aku bisa meremukkan kepalamu?” Achilles berkata.
Raja Priam, yang tampak demikian renta dan
putus asa setelah kematian Hector, memandang Achilles dengan matanya yang
bergelimang kepedihan.
“Kau pikir, apakah ada bedanya bagiku kalau
kau bunuh aku sekarang, setelah kematian anakku?”
Achilles sejenak terdiam, lalu bertanya. “Apa
yang kau inginkan dariku?”
“Ijinkan aku membawa pulang anakku. Ijinkan
aku mendoakannya, melaksanakan upacara untuknya, dan memakamkannya dengan
layak. Aku mengenal ayahmu dengan baik. Ia sungguh beruntung, meninggal tanpa
perlu menderita karena melihat kau tewas di depan matanya. Aku mencintai anakku
sejak ia membuka mata pertama kali di dunia, hingga kau membuat ia menutup
mata.” Raja Priam berkata dengan lirih, suaranya penuh duka yang mendalam.
Achilles, singa perang Yunani yang tak
terkalahkan itu, yang badannya kekar bagai batu karang dan hatinya keras
melebihi padas, terpaku mendengar perkataan seorang ayah yang hancur karena
kehilangan buah hatinya itu.
“Tunggu sebentar disini.” ia berkata.
Achilles pergi keluar tenda. Dia berlutut di
depan mayat Hector yang wajahnya sudah tak berbentuk, penuh luka berdarah
bercampur dengan pasir. Achilles menunduk di depan mayat Hector. Manusia
perkasa itu menangis tersedu-sedu.
“Kita akan segera bertemu, saudaraku … ”
Achilles berbisik sambil menutup wajah Hector dengan kain selimut.
Achilles membungkus mayat Hector,
menaikkannya ke atas kereta kuda, dan menyalami Raja Priam sambil berkata,
“Ia lawan terbaik yang pernah kujumpai.
Putramu patriot sejati. Aku bangga pernah bertarung dengannya. Ia harus
memperoleh upacara pemakaman yang khidmat selama 12 hari. Selama waktu itu,
Yunani tidak akan mendekati Troy. Kau seorang raja yang jauh lebih baik dari
raja kami.”
Suatu hari,
ketika Raja Priam datang ke kuil Troya, ia menemukan serakan mayat yang belum
di bersihkan. Dan yang paling menghebohkan adalah ketika ditemukannya Patung
Kuda Raksasa “Kuda Trojan atau Trojan Horse” persembahan dari Agamemnon.
Penduduk Troya percaya bahwa patung adalah dewa yang akan memberikan
perdamaian. Raja Priam pikir, Trojan Horse tersebut adalah hadiah dari
Agamemnon. Namun, Paris mencurigainya sebagai tipuan. Ia menyuruh ayahnya untuk
membakar Trojan Horse tersebut. Tetapi raja Priam lebih percaya oleh
penasehatnya yang mengatakan Trojan Horse itu adalah hadiah persembahan
perdamaian dari Agomemnon.
Pasukan Troya membawa Trojan Horse itu ke dalam Negeri Troya. Para penduduk
Troya berpesta mendapat hadiah tersebut. Tanpa mereka sadari suatu malapetaka
akan segera terjadi.
Tengah malam hari, disaat seluruh penduduk Troya tertidur. Sebagian pasukan
terhebat Yunani keluar dari dalam Trojan Horse dan membantai pasukan-pasukan
Troya yang sedang terlelap. Mereka dengan sigap dan cepat membantai dan
membakar kota Troya. Pasukan Yunani membuka pintu benteng, dan memberi aba-aba
dengan menggunakan bor api dari atas benteng kepada seluruh pasukan Yunani yang
ada di luar benteng untuk masuk ke dalam Negeri Troya. Mereka menghabisi
seluruh kota Troya.
Istri Hector, menjalankan amanat yang disampaikan suaminya terakhir kalinya,
untuk menyelamatkan diri melalui pintu rahasia. Ia bersama Helen membawa
sebagian penduduk Troya, terutama wanita dan anak-anak kabur melalui jalan
rahasia tersebut.
Raja Priam marah dan sedih melihat warganya dan patung-patung dewanya dibantai.
Sebagai seorang Raja, ia tidak akan meninggalkan negerinya. Sampai akhirnya
Agomemnon membunuhnya.
Briseis menghilang. Paris mendengar suara Briseis memanggilnya. Paris mencari
Briseis untuk menyelamatkannya dan membawanya pergi dari Troya bersama penduduk
Troya yang lainnya. Disisi lain, Achilles juga mencari-cari Briseis. Ia sebagai
pasukan Yunani tidak ikut membantai Negeri Troya. Yang dicarinya hanya Briseis
untuk menyelamatkannya.
Ternyata Briseis sedang berdoa. Ketika itu Agomemnon datang dan mencekiknya.
Namun, Briseis bisa menguasai keadaan. Ia mencuri pisau Agomemnon, dan membunuh
Raja Micenae tersebut. Kemudian langsung kabur.
Briseis mengalami masalah. Ia diganggu oleh orang-orang Yunani. Ketika itu,
Achilles datang dan menolongnya. Namun, Paris ternyata membusurkan panahnya ke
pergelangan kaki Achilles. Disitulah titik kelemahan Achilles. Hingga Achilles
tidak punya kekuatan lagi. Briseis memohon kepada Paris untuk menghentikan
perbuatannya itu. Namun Paris tetap membusurkan panah satu persatu ke tubuh
Achilles, hingga membuatnya lemah. Briseis menangis dipelukan Achilles. Paris
mengajak Briseis untuk segera pergi. Awalnya Briseis tak mau pergi. Namun,
Achilles pun menyuruh Briseis untuk pergi. Akhirnya Paris membawa Briseis pergi
meninggalkan Troya bersama penduduk Troya lainnya. Dan Achilles tewas.
Peperanganpun selesai. Odysseus menemukan Achilles tewas. Keesokkan paginya, ia
mengadakan upacara pembakaran jenazah Achilles di Negeri Troya yang telah
porakporanda. Odysseus berjanji kepada Achilles, bahwa namanya akan dikenang
sepanjang masa.
THE END