Peninggalan sejarah adalah warisan masa lampau yang mempunyai nilai sejarah. Entah berupa fosil, prasasti, alat-alat, patung, bangunan maupun sebuah tulisan dan cerita yang diwariskan pada kita semua yang diperoleh dari berjuta-juta tahun yang lalu untuk dijadikan bukti dan membuktikan adanya kehidupan yang begitu berbeda peradabanya dari masa yang sekarang ini dan hal inipun mempunyai banyak manfaat untuk kita cerna agar menjadi sebuah pengetahuan tentang bagaimana dan apa saja yang telah terjadi dikehidupan masa lalu nenek moyang kita terdahulu.
Manfaat yang tidak kalah menguntungkanya untuk kita semua
adalah peninggalan sejarah mampu memperkaya kebudayaan bangsa ini
sendiri,terutama untuk menambah pendapatan Negara sebab peninggalan tersebut
digunakan sebagai objek wisata serta membantu dalam dunia pendidikan terutama
untuk dimanfaatkan sebagai objek penelitian.
Peninggalan
sejarah bercorak hindu-budha di Indonesia
Dikatakan dalam sejarah jika
masuknya agama hindu ke Indonesia diperkirakan sejak awal abad ke IV.
Ditandai dengan berdirinya kerajaan tarumanegara dan kutai yang bercorak hindu.
Kedatangan agama hindu di Indonesia sekaligus menandai bahwa saat itulah
berakhirnya zaman prasejarah, dimana mulai terlihat dengan adanya
tulisan-tulisan menggunakan tulisan pallawa (tulisan asli india) diberbagai
prasasti yang ditemukan pada zaman kerajaan tarumanegara.
Sedangkan masuknya agama budha ke Indonesia diperkirakan
sejak abad ke-V. agama budha berasal
dari india,persebaran agama budha di Indonesia tergolong lebih lamban dari
agama hindu terbukti dari banyaknya kerajaan yang berdiri lebih banyak yang
bercorak hindu dari pada budha di Indonesia . Kerajaan pertama yang bercorak
budha di Indonesia adalah kerajaan Sriwijaya yang berdiri pada abad ke 7.
Kerajaan tersebut pernah menjadi pusat pengembangan agama budha di asia
tenggara.
Kebudayaan hindu-budha dimasa lampau mewariskan berbagai
macam tradisi,benda maupun tempat bersejarah diantaranya
candi,prasasti,patung,karya sastra dan tradisi
Candi
Candi merupakan peninggalan
bersejarah yang berasal dari peradaban hindu-budha. yang dahulu digunakan sebagai tempat pemuja
dewa dewi. Tidak hanya itu istilah candi juga digunakan untuk menyebut
situs-situs purbakala yang non religius seperti istana (keratin), pemandian
(petirtaan), gapura maupun yang lainya.
Berdasarkan latar belakang
keagamaanya candi dibedakan menjadi beberapa macam diantaranya yaitu :
Candi
hindu : adalah candi yang digunakan untuk memuliakan dewa-dewa seperti
dewa wisnu dan dewa siwa, diantaranya :candi prambanan yang berada di
Yogyakarta (peninggalan mataram lama). candi dieng yang berada di dieng jawa
tengah (peninggalan mataram lama). candi penataran yang berada di blitar jawa
timur (peninggalan Kediri)
Candi budha :
merupakan candi yang dipergunakan untuk segala keperluan bhiksu. Diantaranya : candi
borobudur yang berada di kabupaten magelang,candi sewu yang berada di klaten,candi
sumberawan yang terletak di kecamatan singosari,kabupaten malang jawa timur.
Candi siwa budha : yaitu
candi sinkretis perpaduan antara siwa dan budha,seperti candi jawi yang
dibangun sekitar abad ke-13 yang merupakan peninggalan bersejarah hindu-budha
pada masa kerajaan singhasari yang terletak di kaki gunung welirang,pasuruan
jawa timur.
Candi non religuis :
sebuah candi yang tidak jelas sifat dan tujuan keagamaanya, seperti candi
ratu boko yang merupakan situs purbakala,sebuah komplek sejumlah sisa bangunan
yang berada kira-kira 3 km diselatan dari komplek candi prambanan. Candi angin
yang terdapat di desa tempur,jepara.
Perbedaan candi hindu dan budha
Ciri peninggalan bercorak hindu
pada bangunan candi diantaranya yaitu :
Candi yang bercorak hindu pada umumnya digunakan sebagai
tempat pemujaan namun ada pula yang digunakan sebagai makam para raja atau
seseorang yang disegani. Didalam ruangan candi yang difungsikan sebagai makan
(tempat abu jenazah) biasanya terdapat sebuah arca orang yang telah meninggal
tersebut dan kemudian dijadikan dewa agama hindu. Selain itu bangunan pada
candi yang bercorak hindu pada umumnya terdiri atas tiga bagian diantaranya :
Bhurloka (bagian bawah candi) yang melambangkan sebagai dunia
fana
Bhurvaloka (tubuh candi) melambangkan dunia pemurnian
Svarloka (atap candi) melambangkan sebagai dunia para dewa
Bagian
atas candi berbentuk bujur sangkar dan berdiri pada alas yang lebih tinggi dari
permukaan tanah dan bagian tubuh candi terdapat bilik tempat arca,dibawah arca
terdapat semacam sumur untuk meletakan abu jenazah (pripih). Dibagian samping
kiri,kanan,belakang bilik utama dibuat relung2 ajang diisi arca menyerupai
Durga,Guru dan Ganesha. Bagian atap candi bertingkat tiga,semakin ke atas
semakin kecil bentuknya dan dibagia atasnya berbentuk genta.pada dinding candi
terdapat reliefe yang menggambarkan situasi kerajaan atau masyarakat saat itu.
Sedangkan ciri dari bangunan candi yang bercorak budha diantaranya yaitu candi budha difungsikan sebagai pemujaan
bagi raja,didalamnya terdapat patung budha yang didampingi patung Tara.
Bangunanya terdiri dari tiga tingkat diantaranya :
Kamadhatu (bagian dasar candi) melambangkan kehidupan manusia
yang penuh dengan dosa
Rupadhatu (tengah candi) melambangkan bahwa kehidupan manusia
didunia yang hanya mementingkan nafsu belaka
Arupadhatu (bagian atas candi) melambangkan manusia tengah
mencapai nirwana
Stupa
biasanya terletak pada puncak candi,seperti yang terdapat pada candi
borobudur,candi sumberwandi dan candi muara takus di riau. Stpa mempunya tiga
bagian penting diantaranya : dasar stupa (pondasi bangunan yang merupakan
simbol jubah budha yag dilipat segiempat) lemudian andha (bagian banguinan terpenting
berupa bulatan setengah bola yang elambangkan keabadian) dan yasthi (puncak
bangunan yang dilengkapi dengan payung sebagai simbol tongkat budha gautama).
Prasasti
Merupakan benda bersejarah yang
berisi tulisan (dokumen) dari huruf pallawa yang menggunakan bahasa sangsekerta
yang kemudian diabadikan pada
benda-benda yang keras dan tahan lama entah itu ditulis pada sebuah batu, logam,
maupun tanduk binatang. Prasasti tertua adalah yupa, tercatata dalam sejarah
bahwa prasasti yupa terbuat sekitar tahun 350-400 masehi. Prasati yupa berasal
dari kerajaan kutai marthadipura, yupa itu sendiri adalah sebuah tugu batu yang
digunakan pada saat upacara penyembelihan 20.000 ekor sapi yang dilakukan pada
masa kejayaan raja Mulawarman (bercorak hindu)
yang ditunjukan kepada kaum brahmana sebagai wujud rasa bersyukur atas kemakmuran
yang ada. Yupa tersebut terdiri dari 7 tugu batu yang memiliki arti tersendiri
disetiap tulisanya.
Prasasti bercorak budha
ditemukan dibeberapa tempat yang menandakan kekuasaan sriwijaya pada masa itu
adalah prasasti telaga batu, prasasti talang tuwo dan prasasti kedukan bukit
yang ditemukan disekitar palembang dan prasasti karang berahi dan prasasti kota
kapur ditemukan di jambi dan bangka.
Patung
Adalah
benda tiga dimensi yang dibuat oleh seseorang sebagai simbol kecintaanya pada dewa
dewi yang mereka sembah, lebih tepatnya dijadikan sebuah berhala. Namun seiring
dengan semakin rasionalnya cara berfikir manusia maka patung tidak lagi (hanya)
dijadikan sebuah berhala namun lebih cenderung pada sebuah karya seni belaka.
Dalam ilmu purbakala patung sering disebut dengan arca. Patung yang bercorak hindu pada masa purbakala
berwujud lebih cenderung pada hewan dan manusia menandakan dimana seekor hewan
itu sangatlah istimewa (karena dianggap memiliki kesaktian) sedangkan patung
yang berwujud manusia itu sendiri adalah untuk mengabadikan sosok tertentu yang
mereka segani dan cintai. Seperti patung Airlangga yang didewakan sebagai
penjelmaan dari dewa wisnu.
Patung budha berupa
arca pertama kali ditemukan di sekendeng,sulawesi selatan berupa sang budha
Gautama. Patung budha umumnya berwujud sang budha dalam berbagai posisi mesipun
ada juga sejumlah patung bodhisattva. Patung dengan sikap tangan (mudra)
menghadap mata angin tertentu.
Perbedaan mendasar dari patung hindu dan budha yaitu pada :
Patung utama bercorak hindu
adalah patung dewa siwa,dewa wisnu dah brahma. Patung dewa umumnya tergambarkan
sebagai dewa siwa yang mempunyai empat tangan dengan masing-masing senjata yang
dipeganginya,selain itu ada pula patung dewa siwa berkendaraan lembu,dewa wisnu
berkendaraan garuda dan dewa brahma berkendaraan angsa. Sedangkan patung budha pada umumnya digambarkan dengan sikap duduk
bersila dengan kedua tangan di depan badanya dengan berbagai sikap jari-jari
yang dinamai dengan mudra.
Karya Sastra (kitab)
Karya sastra
peninggalan masa lampau dari hindu berupa kakawin atau umum disebut
dengan kitab, kitab itu berisi tentang catatan sejarah yang ditulis dengan
huruf pallawa yang berbahasa sangsekerta pada daun lontra. Karya sastra yang
terkenal diantaranya yaitu kitab bratayuda (berisi tentang bersatunya kerajaan
kediri dan jenggala oleh raja jayabaya) dan kitab arjunawiwaha (pengalaman
hidup dan keberhasilanraja airlangga) yang dikarang oleh empu sedah dan empu
panuluh.
Sedangkan
karya sastra peninggalan berorak budha yaitu kitab sutasoma,kitab yang dikarang
oleh empu tantular yang di dalamnya berisi sebuah pengorbanan dan belas kasih
yang harus ditempuh seseorang untuk mencapai kesempurnaan tertinggi. Salah satu
petikan yang terkenal dari kitab itu ialah :
“bhineka
tunggal ika tan hana dharma mangrwa”
Tradisi
Tradisi atau kebiasaan, dalam
pengertian yang paling sederhana tradisi merupakan sesuatu yang telah dilakukan
sejak lama dan menjadi bagian dari sebuah kelompok yang bersifat wajib dan
kemudian diwariskan pada keturunanya, pewarisan tersebut bertujuan agar tidak
punah tradisi yang telah ada karena semakin banyaknya tradisi baru, masyarakat baru
dengan keyakinan yang baru pula tak mengikis kemungkinan tradisi yang dibangun
dari masa lampau nenek moyang kita akan hilang begitu saja.
Seperti di bali yang mayoritas beragama hindu mempunyai tradisi semacam : upacara nelubulanin (ketika bayi
bermur tiga bulan), upacara potong gigi (mampades), upacara pembakaran mayat
(ngaben) dan ziarah (mengunjungi makam orang suci dan tempat suci leluhur).
Sedangkan tradisi agama budha
yang sekarang masih sering dijumpai adalah berdoa di wihara (dipengaruhi oleh budaya
cina), ziarah (membawa sajen dan membaca doa).
Peninggalan sejarah bercorak islam di indonesia
Sebagian
besar masyarakat Indonesia beragama islam, dahulu islam berkembang sangat pesat
di Indonesia tercatata dalam sejarah bahwa masuknya islam masih menjadi berita
yang simpang siur dari masing-masing kelompok ada yang mengatakan dari abad 7
masehi ada juga yang menyebutkan islam masuk ke Indonesia sejak abad ke 13
masehi. Entahlah yang jelas islam di Indonesia berkembang sangat pesat dan
meninggalkan bangunan, tradisi dan berbagai benda maupun karya sastra. Peninggalan-peninggalan
bercorak islam tersebut diantaranya adalah :
Masjid
Masjid merupakan bangunan islam yang
paling menonjol, difungsikan sebagai tempat beribadah agama islam. Ada banyak
masjid peninggalan islam zaman dahulu diantaranya yaitu masjid agung demak yang
mempunyai keunikan yaitu salah satu tiang di dalam masjid tersebut terbuat dari
susunan tatal.masjid itu dibangun atas perintah wali songo, pembangunan masjid yang mempunyai menara tersebut di
pimpin oleh sunan kalijaga dan masjid kudus di dirikan oleh sunan kudus.
Kaligrafi
adalah ukiran dari rangkaian huruf
arab berisikan ayat-ayat suci Al Qur’an
yang kemudian disusun secara unik dan indah yang difungsikan sebagai hiasan
dinding. Selain itu kaligrafi juga digunakan sebagai hiasan pada batu nisan
maupun gapura masjid (sebagai sebuah karya seni).
Keratin atau istana
Merupakan tempat tinggal
raja atau sultan dan keluarganya, selain itu istana juga difungsikan sebagai
pusat pemerintahan. Peninggalan yang bercorak islam diantaranya yaitu istana
kesultanan ternate diambon yang berdiri sejak abad ke 14 masehi, istana raja
gowa di Sulawesi selatan yang berdiri sejak abad ke 16 masehi dan keratin kasepuhan
di jawa barat peninggalan K.Cirebon.
Kitab
Peninggalan karya
sastra yang bercorak islam adalah suluk dan hikayat. Beberapa suluk yang
terkenal adalah syair si burung pingai, syair perahu karya dari Hamzah Fansuri
dan syair abdul muluk (berisi tentang rakyat biasa agar menjadi orang yang
terhormat dan disegani sesame manusia) dan syair gurindam dua belas (berisi
tentang kisah raja abdul muluk) karya ali haji.
Hikayat
adalah sebuah cerita yang isinya diambil dari kejadian sejarah, hikayat dikenal
dengan sebutan babad. Babad tanah jawa menceritakan kerajaan-kerajaan yang
terdapat di jawa.
Pesantren
Merupakan lembaga yang mengajarkan tentang islam. Pesantren
pertama kali didirikan di daerah jawa dan Madura oleh para kiai. Pesantren pertama
yang dibangun oleh sunan ampel yaitu pada masa pemerintahan prabu kertawijaya
dari majapahit. Para santri belajar bahasa arab, fiqih, Al Qur’an, tauhid,
Ahlak dan lain-lain. Beberapa pesantren besar yang ada di
Indonesia antara lain Pesantren Tebuireng di Jombang, Pesantren Lasem di
Rembang, Pesantren Lirboyo di Kediri, Pesantren Asembagus di Situbondo,
Pesantren As-Shiddiqiyyah di Jakarta, Al-Kautsar Medan.
Alat
music berupa gamelan yang diwariskan dari sunan boning yang
dahulu digunakan sebagai alat bantu untuk menyebarkan agama islam.
Tradisi
Tradisi yang bercorak islam
diantaranya yaitu sedekah,ziarah dan sekaten yaitu perayaan Mauled Nabi
Muhammad SAW dalam budaya jawa.