Alfred
Russel Wallace (8 januari 1823) adalah seorang ahli terkemuka pada abad ke-19
dalam bidang penyebaran spesies binatang dan ia juga mendapat julukan “Bapak
dari Biografi Evolusi” sebuah kajian tentang spesies apa? Tinggal dimana? Dan
mengapa?
Dalam
melakukan ekspedisi dibumi nusantara ia menemukan perbedaan fauna yang jelas
pada saat ia berkunjung ke hindia timur. Dimulai dari kepulauan melayu (borneo
dan bali) dan antara bali (dibarat) dan Lombok (ditimur) dari situ ia
mencetuskan sebuah garis hipotesis yang memisahkan wilayah geografi hewan asia
dan Australasia, bagian barat dari garis ini berhubungan dengan spesies asia
sedangkan dibagian timur di dominasi dengan spesies Australasia. Kemudian garis
ini dinamakan garis Wallace sesuai dengan namanya sendiri.
Adanya
garis tersebut juga tercatata oleh Antonio Pigafetta (Seorang asisten dari
Ferdinand Magellan 1521) tentang perbedaan biologis antara Filipina dan
kepulauan Maluku. Kemudian garis ini diperbaiki dan digeser ke timur (daratan
pulau Sulawesi) oleh Max Carl Wilhelm Weber,batas penyebaran flora dan fauna
asia lalu ditentukan secara perbeda sesuai tipe flora dan fauna yang ada dan garis
tersebut dinamakan garis “wallacea-Weber”.
Garis
weber adalah sebuah garis khayal pembatas antara dunia flora dan fauna
dipaparan sahul dan dibagian lebih barat Indonesia. Garis tersebut membujur
dari utara ke selatan antara kepulauan Maluku dan papua serta antara nusa
tenggara timur dengan Australia.
Indonesia
adalah Negara yang kaya akan ragam flora
maupun fauna. Dan mengenai persebaranya selain dipengaruhi oleh faktor geologi
juga dipengaruhi oleh faktor iklim diantaranya suhu,curah hujan,angin dan
kelembaban udara.
Persebaran fauna menurut Wallace terbagi
menjadi tiga bagian yaitu bagian barat,bagian peralihan dan bagian timur ketiga
daerah tersebut dipisahkan oleh garis Wallace dan weber.
Bagian barat/Tanah
Sunda (Asiatis/Oriental)
Termasuk dalam provinsi zoogeografi asiatis yang meliputi Sumatra,jawa,Kalimantan dan bali. Fauna yang menempati wilayah ini diantaranya harimau Sumatra,macan tutul,banteng,ular kobra,badak bercula satu,burung elang jawa dan burung rangkong.
Bagian
peralihan (Wallace region)
Merupakan kawasan unik dan khas karena terdapat fauna yang mempunyai kemiripan dengan fauna asiatis selain itu juga mirip dengan fauna yang ada di Australia. Fauna dibagian ini meliputi anoa,tarsiu,burung maleo,burung alo,babirusa,musang Sulawesi,kuskus dan burung jalak Sulawesi.
Bagian timur
(Australis)
Wilayah fauna yang bertipe australis disebut juga wilayah indonesia timur (fauna tanah sahul). Wilayah fauna Indonesia timur (australis) dengan fauna Indonesia tenagan (asia-australis) dibatasi oleh garis weber. Jenis-jenisnya antara lain kanguru,walabi,beruang,cendrawasih dan buaya irian.
Ditinjau dari letak Indonesia yang berada di sekitar
katulistiwa Persebaran flora juga dipengaruhi
oleh iklim,Diantaranya yaitu :
Hutan hujan
tropis merupakan hutan yang mempunyai pepohonan tinggi,iklim
yang lembab dan curah hujan yang tinggi. Hutan ini terdapat di Kalimantan dan
papua.
Hutan musiman
merupakan hutan yang terdapat dimusim kemarau yang cukup
panjang,hutan ini ditumbuhi oleh tumbuhan yang bersifat homogen atau sejenis. Hutan
musiman terdapat di jawa bagian timur,Sulawesi dan nusa tenggara. Flora yang
ada jati dan kapuk randu.
Hutan sabana merupakan padang
rumput yang dipenuhi oleh semak yang diselingi oleh pepohonan yang menyebar
seperti palem dan akasia. Terdapat di sebagian kecil nusa tenggara antara pulau
sumba dan pulau timor.
Hutan bakau
merupakan hutan yang tumbuh diatas rawa-rawa berairyang berada
digaris pantai dan dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Terdapat diseputar
dangkalan sunda,pantai timur Sumatra dan selatan Kalimantan.
Steppa
merupakan dataran tanpa pohon hamper mirip dengan prairie yang
membedakan hanya prairie ditumbuhi oleh rumput yang tinggi sedangkan steppa
ditumbuhi oleh rumput yang pendek. Steppa banyak dijumpai di nusa tenggara
timur.
No comments:
Post a Comment