ilustrasi diambil dari google |
Nabi dan Rosul merupakan
insan yang dipilih Allah SWT yang bertugas menunjukan segala keEsaan_Nya dan
membimbing umat manusia untuk hidup lebih baik didunia sampai dengan di akhirat
nanti dengan mengajarkan kepada mereka agar melaksanakan perintah-perintah_Nya
dan menjauhi segala larangan_Nya.
Perbedaan antara Nabi
dan Rosul ialah Nabi merupakan seseorang yang terpilih dan menerima wahyu dari
Allah untuk dirinya sendiri dan tidak diwajibkan untuk disebarkan pada umatnya
sedangkan Rosul ialah seseorang yang terpilih dan menerima wahyu dari Allah
untuk dirinya dan kemudian disampaikan kepada seluruh umatnya.
Para Nabi dan Rosul
mempunyai sifat-sifat yang istimewa yang terbagi menjadi
Sifat wajib yaitu
sifat yang wajib dimiliki oleh para Rosul dan Nabi antara lain:
Siddiq
yang artinya benar di dalam tutur kata dan tingkah laku
Amanah
yang
artinya para Rosul wajib menunaikan amanah yang dipertanggung jawabkan olehnya
meskipun harus ditebus dengan jiwa dan raganya.
Tabligh
artinya
wajib menyampaikan apa yang telah Allah SWT wahyukan kepada semua umatnya tanpa
ada satupun yang disembunyikan.
Fatonah
artinya kecerdikan,kepandaian atau kebijaksanaan.
Sifat mustahil
artinya sifat yang tidak mungkin dimiliki oleh seorang Rosul/Nabi antara lain
Kizib
artinya berdusata.
Khianat
artinya curang.
Kitman
artinya menyembunyikan wahyu Allah SWT.
Jahlun
artinya bodoh.
Dan satu sifat Jaiz yaitu
sifat-sifa sebagai manusia biasa,seperti mereka butuh makanan,minuman,pakaian
dan lain sebagainya. Namun demikian segala sifat kemanusiaan yang mereka miliki
tidaklah menjatuhkan taraf kenabian ataupun kerosulan mereka.
Di dalam Al-Qur’an menjelaskan
bahwa Allah SWT telah mengirim banyak nabi untuk umat manusia. Namun
bagaimanapun Rosul merupakan tingkat tertinggi karena seorang Rosul telah
dipilih untuk memimpin umatnya.Sedangkan seorang Nabi tidak harus menjadi
seorang pemimpin.Seperti yang tertulis dalam surat Al-Kahf ayat 66-82 (dalam
kisah Khiddir bersama Nabi Musa AS ) dan Rosul sekaligus nabi yang pertama
ialah Nabi Adam AS dan berakhir pada Nabi sekaligus Rosul yaitu Muhammad SAW. Di
dalam Al-Quran Allah menyebutkan kisah nabi dan rosul yang wajib diyakini oleh
seorang muslim dan telah disebutkan secara jelas di dalamnya hanya berjumlah 25.
Nama-nama Nabi yang
telah jelas disebutkan di dalam Al-Qur’an antara lain Adam as,Idris as,Nuh
as,Hud as,Shaleh as,Ibrahim as,Lut as,Ismail as,Ishak as,Ya’qub as,Yusuf
as,Ayyub as,Syuaib as,Mussa as,Harun as,Dzulkifli as,Daun as,Sulaiman as,Ilyas
as,Ilyasa as,Yunus as,Zakaria as,Yahya as,Isa as dan sebagai penutup ialah Nabi
Muhammad saw.
Adapun demikian di
dalam kenabian atau kerosulan ada gelar istimewa yang akan diberikan kepada
mereka yang mempunyai kesabaran yang luar biasa dalam menyebarkan agama Allah.
Yang disebut sebagai Ulul azmi,diantara yang mendapatkan julukan Ulul azmi
anatara lain
Nabi Nuh as
Nabi Nuh merupakan
salah satu nabi yang mendapat julukan ulul azmi karena Beliau begitu sabar
dalam berdakwah meskipun selalu mendapatkan hinaan dari kaumnya sendiri. Tanpa
kenal lelah nabi nuh selalu berdakwah untuk keluarga,kerabat serta kaumnya
namun selama 1000 tahun lamanya sedikit sekali kaum yang mau ikut dengannya
(tidak lebih dari 200 orang) bahkan istri serta anaknya yang bernama Kan’an
juga menentang tentang ajarannya. Atas kehendak Allah akhirnya umat nabi nuh
yang selalu menentang ajaran yang diberikan untuk tetap berada dalam jalan_Nya
ditenggelamkan dengan adanya gelombang air bah yang begitu besar yang akhirnya menghancurkan
semuanya terkecuali nabi nuh dan para pengikutnya yang beriman.
Nabi Ibrahim as
Nabi Ibrahim adalah nabi yang juga mendapatkan
julukan ulul azmi karena pada zamanya ada seorang raja yang bernama Namrudz
yang tidak suka jika ada seorang bayi laki-laki yang lahir.jika ada ia harus
segera dibunuh. Ketika nabi Ibrahim lahir ia segera diasingkan ke gua,setelah
dewasa ia harus berhadapan dengan raja dan para masyarakat penyembah berhala
serta kedua orang tuanya pun seorang pembuat berhala.Bahkan ia harus
mendapatkan siksaan yang pedih karena dibakar dengan hidup-hidup dan di usir
dari kampong halamanya sendiri. Dan di usia pernikahannya yang seratus tahun
menikah dengan sarah beliau pun belum juga dikaruniai seorang anak,kemudian
istrinya mengizinkan beliau untuk menikahi seorang budah yang bernama Hajar dan
dikarunia seorang anak bernama Ismail. Allah memerintahkan Ibrahim untuk “mengasingkan” istri dan
anak yang baru lahir dan sangat dicintainya itu ke tanah gersang di makkah.
Karena kesabaran dan kepatuhannya, perintah itu dilaksanakan. Namun, perintah
lebih berat diterima Ibrahim, yaitu harus mengorbankan Ismail yang baru
beranjak remaja. Hal ini pun ia laksanakan, meskipun akhirnya yang disembelih
adalah seekor domba. selain itu ujian Ibrahim yang lain adalah membangun ka’bah,
membersihkan ka'bah dari kemusyrikan, menghadapi Raja Namrudz yang zalim.
Nabi Musa as
Nabi Musa
as merupakan nabi yang juga mendapatkan julukan ulul azmi,karena kesabaranya
dalam mendakwahi firaun. Dan beliau juga sangat sabar memimpin kaumnya yang
pada masa itu sangat membangkang.
Nabi Isa as
Banyak hal
yang menunjukkan bahwa Isa memiliki kesabaran dan keteguhan
dalam menyampaikan ajaran Allah. Terutama, ketika Isa sabar menerima cobaan
sebagai seorang yang miskin, pengkhianatan seorang muridnya, Yudas Iskariot,
menghadapi fitnah, penolakan, hendak diusir dan dibunuh oleh kaum Bani Israil. Kehidupan Isa menggambarkan
kezuhudan dan ketaatan dalam beribadah.
Nabi Muhammad saw
Nabi Muhammad
saw juga mendapatkan julukan ulul azmi,karena sejak kecil sampai dewasa, Muhammad selalu mengalami masa-masa sulit. Pada usia 6 tahun dia
sudah menjadi yatim piatu. Setelah dewasa ia harus membantu
meringankan beban paman Abu Thalib yang merawatnya sejak kecil.
Tantangan
terberat yang dihadapi adalah setelah diangkatnya menjadi seorang rasul. Penentangan bukan saja dari orang
lain, tetapi juga dari Abu Lahab, pamannya sendiri. Muhammad juga harus ikut menderita
tatkala Bani Hasyim diboikot (diasingkan) di sebuah lembah dikarenakan dakwahnya.
Tokoh-tokoh
Quraisy mempelopori pemboikotan tersebut yang isinya antara lain
melarang berhubungan jual beli, pernikahan, dan hubungan sosial lainya kepada
Bani Hasyim. Pemboikotan yang berjalan sekitar 3 tahun itu dan telah
menghabiskan hartanya dan istrinya, Siti Khadijah.
No comments:
Post a Comment