Pages

Thursday, March 14, 2013

PENGERTIAN NABI DAN ROSUL

ilustrasi diambil dari google


Nabi dan Rosul merupakan insan yang dipilih Allah SWT yang bertugas menunjukan segala keEsaan_Nya dan membimbing umat manusia untuk hidup lebih baik didunia sampai dengan di akhirat nanti dengan mengajarkan kepada mereka agar melaksanakan perintah-perintah_Nya dan menjauhi segala larangan_Nya.
Perbedaan antara Nabi dan Rosul ialah Nabi merupakan seseorang yang terpilih dan menerima wahyu dari Allah untuk dirinya sendiri dan tidak diwajibkan untuk disebarkan pada umatnya sedangkan Rosul ialah seseorang yang terpilih dan menerima wahyu dari Allah untuk dirinya dan kemudian disampaikan kepada seluruh umatnya.
Para Nabi dan Rosul mempunyai sifat-sifat yang istimewa yang terbagi menjadi
Sifat wajib yaitu sifat yang wajib dimiliki oleh para Rosul dan Nabi antara lain:
Siddiq yang artinya benar di dalam tutur kata dan tingkah laku
Amanah yang artinya para Rosul wajib menunaikan amanah yang dipertanggung jawabkan olehnya meskipun harus ditebus dengan jiwa dan raganya.
Tabligh artinya wajib menyampaikan apa yang telah Allah SWT wahyukan kepada semua umatnya tanpa ada satupun yang disembunyikan.
Fatonah artinya kecerdikan,kepandaian atau kebijaksanaan.
Sifat mustahil artinya sifat yang tidak mungkin dimiliki oleh seorang Rosul/Nabi antara lain
Kizib artinya berdusata.
Khianat artinya curang.
Kitman artinya menyembunyikan wahyu Allah SWT.
Jahlun artinya bodoh.
Dan satu sifat Jaiz yaitu sifat-sifa sebagai manusia biasa,seperti mereka butuh makanan,minuman,pakaian dan lain sebagainya. Namun demikian segala sifat kemanusiaan yang mereka miliki tidaklah menjatuhkan taraf kenabian ataupun kerosulan mereka.
Di dalam Al-Qur’an menjelaskan bahwa Allah SWT telah mengirim banyak nabi untuk umat manusia. Namun bagaimanapun Rosul merupakan tingkat tertinggi karena seorang Rosul telah dipilih untuk memimpin umatnya.Sedangkan seorang Nabi tidak harus menjadi seorang pemimpin.Seperti yang tertulis dalam surat Al-Kahf ayat 66-82 (dalam kisah Khiddir bersama Nabi Musa AS ) dan Rosul sekaligus nabi yang pertama ialah Nabi Adam AS dan berakhir pada Nabi sekaligus Rosul yaitu Muhammad SAW. Di dalam Al-Quran Allah menyebutkan kisah nabi dan rosul yang wajib diyakini oleh seorang muslim dan telah disebutkan secara jelas di dalamnya hanya berjumlah 25.
Nama-nama Nabi yang telah jelas disebutkan di dalam Al-Qur’an antara lain Adam as,Idris as,Nuh as,Hud as,Shaleh as,Ibrahim as,Lut as,Ismail as,Ishak as,Ya’qub as,Yusuf as,Ayyub as,Syuaib as,Mussa as,Harun as,Dzulkifli as,Daun as,Sulaiman as,Ilyas as,Ilyasa as,Yunus as,Zakaria as,Yahya as,Isa as dan sebagai penutup ialah Nabi Muhammad saw.
Adapun demikian di dalam kenabian atau kerosulan ada gelar istimewa yang akan diberikan kepada mereka yang mempunyai kesabaran yang luar biasa dalam menyebarkan agama Allah. Yang disebut sebagai Ulul azmi,diantara yang mendapatkan julukan Ulul azmi anatara lain
Nabi Nuh as
Nabi Nuh merupakan salah satu nabi yang mendapat julukan ulul azmi karena Beliau begitu sabar dalam berdakwah meskipun selalu mendapatkan hinaan dari kaumnya sendiri. Tanpa kenal lelah nabi nuh selalu berdakwah untuk keluarga,kerabat serta kaumnya namun selama 1000 tahun lamanya sedikit sekali kaum yang mau ikut dengannya (tidak lebih dari 200 orang) bahkan istri serta anaknya yang bernama Kan’an juga menentang tentang ajarannya. Atas kehendak Allah akhirnya umat nabi nuh yang selalu menentang ajaran yang diberikan untuk tetap berada dalam jalan_Nya ditenggelamkan dengan adanya gelombang air bah yang begitu besar yang akhirnya menghancurkan semuanya terkecuali nabi nuh dan para pengikutnya yang beriman.
Nabi Ibrahim as
Nabi Ibrahim adalah nabi yang juga mendapatkan julukan ulul azmi karena pada zamanya ada seorang raja yang bernama Namrudz yang tidak suka jika ada seorang bayi laki-laki yang lahir.jika ada ia harus segera dibunuh. Ketika nabi Ibrahim lahir ia segera diasingkan ke gua,setelah dewasa ia harus berhadapan dengan raja dan para masyarakat penyembah berhala serta kedua orang tuanya pun seorang pembuat berhala.Bahkan ia harus mendapatkan siksaan yang pedih karena dibakar dengan hidup-hidup dan di usir dari kampong halamanya sendiri. Dan di usia pernikahannya yang seratus tahun menikah dengan sarah beliau pun belum juga dikaruniai seorang anak,kemudian istrinya mengizinkan beliau untuk menikahi seorang budah yang bernama Hajar dan dikarunia seorang anak bernama Ismail. Allah memerintahkan Ibrahim untuk “mengasingkan” istri dan anak yang baru lahir dan sangat dicintainya itu ke tanah gersang di makkah. Karena kesabaran dan kepatuhannya, perintah itu dilaksanakan. Namun, perintah lebih berat diterima Ibrahim, yaitu harus mengorbankan Ismail yang baru beranjak remaja. Hal ini pun ia laksanakan, meskipun akhirnya yang disembelih adalah seekor domba. selain itu ujian Ibrahim yang lain adalah membangun ka’bah, membersihkan ka'bah dari kemusyrikan, menghadapi Raja Namrudz yang zalim.
Nabi Musa as
Nabi Musa as merupakan nabi yang juga mendapatkan julukan ulul azmi,karena kesabaranya dalam mendakwahi firaun. Dan beliau juga sangat sabar memimpin kaumnya yang pada masa itu sangat membangkang.
Nabi Isa as
Banyak hal yang menunjukkan bahwa Isa memiliki kesabaran dan keteguhan dalam menyampaikan ajaran Allah. Terutama, ketika Isa sabar menerima cobaan sebagai seorang yang miskin, pengkhianatan seorang muridnya, Yudas Iskariot, menghadapi fitnah, penolakan, hendak diusir dan dibunuh oleh kaum Bani Israil. Kehidupan Isa menggambarkan kezuhudan dan ketaatan dalam beribadah.
Nabi Muhammad saw
Nabi Muhammad saw juga mendapatkan julukan ulul azmi,karena sejak kecil sampai dewasa, Muhammad selalu mengalami masa-masa sulit. Pada usia 6 tahun dia sudah menjadi yatim piatu. Setelah dewasa ia harus membantu meringankan beban paman Abu Thalib yang merawatnya sejak kecil.
Tantangan terberat yang dihadapi adalah setelah diangkatnya menjadi seorang rasul. Penentangan bukan saja dari orang lain, tetapi juga dari Abu Lahab, pamannya sendiri. Muhammad juga harus ikut menderita tatkala Bani Hasyim diboikot (diasingkan) di sebuah lembah dikarenakan dakwahnya.
Tokoh-tokoh Quraisy mempelopori pemboikotan tersebut yang isinya antara lain melarang berhubungan jual beli, pernikahan, dan hubungan sosial lainya kepada Bani Hasyim. Pemboikotan yang berjalan sekitar 3 tahun itu dan telah menghabiskan hartanya dan istrinya, Siti Khadijah.





No comments:

Post a Comment